KEKASIH YANG KELUH

KEKASIH YANG KELUH
Untuk seorang sahabat

Gubahan Asrul Sani

Air mata, adalah sekali ini air mata dari hati
yang mengandung durja
Dan keluhlah kekasih senantiasa berpisah
Tiadalah lagi senyum yang akan timbul karena suatu kemenangan
Habislah segala kenangan selalu pada fajar selalu yang membawa harap.

Sudah tahu, suatu kesalahan sekali
Telah merobah titik asal harap
Dan karena gelombang yang memukul tinggi
Dengan segala rahasia dan senjata yang ada dalam kerajaannya
Telah jadikan suatu cinta yang marak-hidup lepas dari lembaga
Dan gamitan tangan dan mata berhenti pada suatu keluh sedan dari jiwa yang berduka
Bangunlah kekasih, berilah daku bahagia
Dari segala cahaya yang ada padamu
Bagiku, keluhan yang lama akan
Mematikan segala tindakan
Membuat lagak tidak punya tokoh
Ucapan kehilangan asal dan bekas
Serta ini pulau banyak dan intan laut yang kukasihi
Akan menjadi suatu bencana dari kelumpuhan orang berpenyakit pitam

Aku akan hilang-lenyap, tiada meninggalkan nama
Suatu sedih sangsai dari diriku
Atas suatu panggilan dengan suara kecil
Dari laki-laki di depan laut di belakang gunung
Berikan suatu pekikan peri
Dan ini akan lebih membujuk
Dari suatu mulut terbuka, tapi tiada berkata
Air mata yang terbayang, tetapi tiada berlinang
Dari suatu kebisuan, dari suatu kebisuan
Jika ini adalah suatu impian
Maka janganlah bermimpi
Bagaimanapun terang malam
Sedang daku akan berjaga
Sampai sosok tali dan tiang
Tergantung pada sinar pagi yang timbul.
Suatu khianat yang telah memakan cinta
Suatu kebakhilan manusia yang enggan beryakin
Suatu noda dan suatu derita dan keluh uang mengeluh

Demikianlah sahabat mari berdoa
Mari berdoa
Kita akan berdoa
Kita akan berdoa

Kita akan berdoa
Kita akan berdoa, untuk pagi hari yang akan timbul