BUAH KARET
Gubahan Sutan Takdir Alisjahbana
sekali aku duduk di bawah pohon karet dan terkejut mendengar letusan nyaring di atas kepalaku
biji matang menghambur dari batangnya
ya, aku tahu, dimana-mana tumbuh menghendaki bebas dari ikatan
terdengarkah itu olehmu, wahai angkatan baru?
putuskan, hancurkan segala yang mengikat!
rebut gelanggang lapang di sinar terang!
tolak segala lindungan!
engkau raja zamanmuterdengarkah itu olehmu, wahai angkatan baru?
putuskan, hancurkan segala yang mengikat!
rebut gelanggang lapang di sinar terang!
tolak segala lindungan!
biar mengeluh, biar merintih segala nenek moyang
lagi pohon yang bisu insaf, bahwa biji yang sekian lama dikandungnya itu akan mati busuk di bawah lindungan
bahwa bayangan rindang yang meneduhi itu menghalangi tumbuh.
5 Mei 1944
(Diambil dari Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, tanggal 25 Desember 1945)