KERABAT KITA

KERABAT KITA
Gubahan Sutan Takdir Alisjahbana


Bunda
Masih kudengar petuamu bergetar
Waktu ku tertegun di ambang pintu
Melepaskan diriku dari pelukmu
Hati-hati di rantau orang, anakku sayang
Berkata di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir
Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung
Telah lama aku mengembara
Jauh rantau kujelajah
Banyak selat dan sungai kuseberangi
Gunung dan gurun kuedari
Baragam warna, bahasa dan budaya manusia
Teman aku bersantap, bercengkerma dan bercumbu
Lawan aku bertengkar dan berselisih
Di runtuhan Harapa dan Pompeyi aku ziarah,
Dari menara Eifel dan Empire State Building
Aku tafkur memandang semut manusia
Di pembajaan Ruhr dan Nagasaki
Aku bangga melihat kesanggupan ummat
Berpikir, mengatur dan berbuat
Kuhanyutkan diriku dalam lautan manusia
di Time Square di New York dan di Piccadily di London
Kuresapkan lagu kesepian pengendara unta
di gurun pasir dan batu Anatolia saga Islandia yang megah di padang salju yang putih

Bunda
Pulang dari rantau yang jauh
Berita girang kubawa kepadamu
Resap renungan petua keramat
Sendu engkau bisikkan di ambang pintu:
Dimana-mana aku menjejakkan kaki
Aku berjejak di bumi yang satu
Dan langit yang kujunjung
Dimana-mana langit kita yang esa

Bunda
Alangkah luasnya dan dahsyatnya kerabat kita kaya budi kaya hati
Pusparagam ciptaan dan dambaan.

Honolulu, Hari Ibu, 1962
(Diambil dari Majalah Horison, Oktober 1971)