BERMATA AIR IDUL FITRI

BERMATA AIR IDUL FITRI
Gubahan Ikhsan

Gemerlap ramadhan lenyap
Di antara sayup-sayup kumandang
Takbir tahlil tahmid dari masjid.
Mungkinkah ramadhan kan datang lagi menyapa kita?

Kini hari nan fitri berjanji
Menyinggahi relung sanubari
Pada manusia yang mengharap kasih ilahi

Kalaulah baju kesayangan dikenakan
Atau baju baru dibeli dari etalase mall
Bukanlah buat pamer kemewahan
Itu hanyalah ornamen lahir

Kotornya hati oleh iri dengki
Menuruti nafsu duniawi tanpa akhir
Kini saatnya sehat kembali
Kembali kepada lahir batin yang fitri
Fitrah yang sejati jernih
Usai sebulan berpuasa ramadhan karim.

Idul fitrimu pun idul fitriku
Halal bihalal pun berlangsung
Haruskah cuma berjabatan tangan melulu atau berbaju baru?
Tidaklah begitu
Sadarilah selalu
Idul fitri adalah hari yang agung
Menebus dosa yang kerap merundung
Membasuh qalbu kembali bersuci
Suci batin yang berpancar
Kejernihan dan kesehatan

Idul fitri adalah hari yang damai kasih
Merajut kasih dalam pergaulan hidup
Menjadi saat-saat bertanam pengabdian dalam pertemanan dan pekerjaan,
Menjadi citraan selaras kesehatan jiwa, raga, dan lingkungan


Digubah oleh ikhsan
Surabaya, Indonesia
Jumat, 31 Mei 2019.
Dipublikasikan pertama kali di Blogger pada hari Rabu 12 Juni 2019.
Dibacakan pertama kali oleh petugas medis PNS Said di forum resmi halal bihalal pada hari Rabu 12 Juni 2019 di Irna IV RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Indonesia.
Penulis (penggubah) puisi adalah penyair dan cerpenis.
Penulis masih aktif sebagai dosen Matematika di perguruan tinggi swasta.
Penulis juga masih aktif sebagai pengajar Matematika yang memakai bahasa inggris dan bahasa arab di pondok pesantren hafalan Al Quran.