HIDUP DI DUNIA HANYA SEKALI

HIDUP DI DUNIA HANYA SEKALI
Gubahan Sutan Takdir Alisjahbana


Mengapa bermenung
Mengapa bermurung?
Mengapa sangsi
Mengapa menanti?
Menarik menunda badai dahsyat
Seluruh buana tempat ngembara

Ria gembira mengejar berlari
Anak air di gunung tinggi
Memburu ke laut sejauh dapat

Lihat api merah bersorak
Naik membubung girang marak
Mengutus asap ke langit tinggi!

Mengapa bermenung
Mengapa bermurung?
Mengapa sangsi
Mengapa menanti?
Hidup di dunia hanya sekali
Jangkaukan tangan sampai ke langit
Masuk menyelam ke lubuk samudra
Oyak gunung sampai bergerak
Bunyikan tagar berpancar sinar
Empang sungai membanjiri bumi
Aduk laut bergelombang gunung
Gegarkan jagat sampai berguncang

Jangan tanggung jangan kepalang
Lenyaplah segala mata yang layu
Bersinarlah segala wajah yang pucat
Gemuruhlah memukul jantung yang lesu
Gelisahlah bergerak tangan
Terus berusaha selalu bekerja

Punah
Punahlah engkau segala yang lesu
Aku hendak melihat
Api hidup dahsyat bernyala
Menyadar membakar segala jiwa
Aku hendak mendengar
Jerit perjuangan garang menyerang
Langit terbentang hendak diserang

Aku hendak mengalami bumi berguncang orang berperang
Urat seregang mata menantang
12 Januari 1938